MENGHINDARI AMUKAN ALGORITMA GOOGLE DINOSAURUS

MAJAPAHIT WILWATIKTA. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 7 Januari 2013 telah diluncurkan algortima Google terbaru yang terkenal dengan nama Algoritma Google Dinosaurus yang merupakan generasi ke tiga setelah Google Panda dan Google Penguin. Algoritma Dinosaurus ini nampaknya lebih kejam dengan telah menyapu situs/website/blog yang terlalu banyak memasang banner/iklan, mendapatkan backlink yang tidak relevan serta situs/website/blog yang mencoba mempraktekkan blackhat SEO.

Sapuan atau sepak terjang Dinosaurus ini telah mulai terasa pada hasil pencarian search engine (SERP) dengan berbagai kata kunci, hal mana pada hasil pencariannya selalu memunculkan situs/website/blog baru meskipun mereka belum memiliki peringkat blog (pagerank blog) yang cukup memadai. Bahkan banyak diantaranya yang berada pada posisi pagerank #0. Sungguh sepak terjang Dinosaurus ini semakin hebat dan tidak tanggung-tanggung, ancamannya bukan lagi 'sandbox', melainkan langsung 'hapus' dari daftar pencarian blog (SERP).

Aku, dalam hal ini termasuk pihak yang beruntung, karena sejak berlakunya Google Panda, Google Penguin sampai dengan Google Dinosaurus ini, beberapa blog unggulan yang aku miliki masih dapat tetap bertahan pada posisi 'halaman pertama' SERP (hasil pencarian Google) berdasarkan keyword (kata kunci) tertentu. Upaya untuk tetap bertahanpun memerlukan suatu kesungguhan dan tindakan-tindakan yang serius, sistematis serta berkesinambungan.

Berikut ini beberapa hal yang dapat mengakibatkan sapuan dari algoritma Google Dinosaurus tersebut, yaitu  :

1. Pemasangan Banner yang berlebihan.

Pemasangan banner (banner iklan) yang berlebihan, baik itu pada halaman homepage, sidebar, footer maupun halaman postingan blog, secara lambat namun pasti akan terkena dampak negatif yang disebabkan oleh algoritma Dinosaurus ini. Oleh karenanya, demi keamanan, kurangi atau sedapat mungkin buang saja banner-banner yang tidak mendukung keberadaan sebuah blog.

2. Pemasangan Link-link menuju konten dewasa (porno).

Pemasangan link-link keluar yang menuju konten-konten dewasa (porno) ini pasti akan tersapu oleh si Dinosaurus ini, hal ini merupakan suatu kewajaran demi untuk meningkatkan kualitas sebuah blog di mata pengunjungnya. Blog yang berkualitas tidak harus berisi konten-konten dewasa atau konten yang bersifat pornografi.

3. Mendapat Backink yang tidak relevan.

Dalam beberapa blog yang lain telah pernah aku bahas tentang backlink dan relevansi blog, artinya begini, sebuah backlink akan dianggap berkualitas bilamana backlink tersebut berasal dari situs/blog yang memiliki kesamaan thema (atau hampir mirip) dengan blog/situs pencari backlink yang bersangkutan. Jadi, dalam hal ini jangan sekali-kali kita memanfaatkan backlink-generator yang secara otomatis kita tidak tahu sejauh mana relevansi backlink itu sendiri. Gunakan cara-cara yang natural dan alami, kualitas backlink akan lebih bagus dari pada kuantitas backlink.

4. Mayoritas konten hasil copy-paste.

Artikel blog atau konten blog yang berkualitas bukan berarti sebagai hasil 'copy-paste artikel berkualitas' milik orang lain atau blog lain. Berusahalah untuk membuat artikel original dan berkualitas sebagai hasil olah pikir pribadi kita sendiri. Jikalau terpaksa melakukan copy-paste artikel, lakukan perubahan 80 % dari artikel aslinya dan jangan lupa sertakan link artikel aslinya.

5. Melakukan tehnik-tehnik Blackhat SEO.

Kadang kita kurang menyadari bahwa tehnik yang kita terapkan pada blog kita termasuk ke dalam kategori blackhat SEO, untuk itu perlu kiranya kita selalu melakukan pengawasan terhadap proses optimasi SEO yang telah kita jalankan. Banyak SEO Tools yang dapat membantu kita dalam proses pengawasan ini semacam SEO Centro, Mypagerank.net, SEO Analyzer dan lain-lain.

Kiranya cukup sampai di sini dulu uraian aku tentang upaya-upaya untuk menghindari amukan algoritma Google Dinosaurus, semoga dapat bermanfaat.